Dimana
Polisi? Judi Online di Batam Sudah 6 Tahun Beroperasi
BATAM
(BP) – Direktorat
Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri berhasil mengidentifikasi
bos judi online Batam berinisial Iw. Sang bos sudah dimasukkan dalam daftar
pencarian orang (DPO) dan langsung dicekal bepergian ke luar negeri. Iw sudah
menjalankan bisnis haramnya sejak enam tahun lalu.
“Besok
(hari ini, red) surat pencekalan terhadap Iw kita kirim ke Imigrasi. Angggota
saya sedang menyusun suratnya,” ujar Wadirreskrimsus Polda Kepri, AKBP Helmi
Kwarta kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (6/11).
Pencekalan tersebut merupakan langkah
awal untuk mempersempit ruang gerak bos judi dan jaringannya. Namun memang
tidak ada jaminan kalau Iw ini masih berada di Batam atau di Indonesia. Bisa
jadi sudah berada di luar negeri sebelum dicekal.
Namun Helmi tak mempermasalahkan jika Iw
sudah di luar negeri. “Biarkan saja kabur ke luar negeri, yang penting kita
cekal dulu biar mereka tidak bisa pulang lagi ke Indonesia,” kata Helmi. “Tapi
dalam kasus ini yang penting aset-asetnya kita sita dulu seperti server,
laptop, dan komputer lainnya.”
Saat ini sudah delapan server judi bola online
Seipanas dibawa ke Bareskrim Mabes Polri. Sisa server yang ada akan dibawa pada
Senin pekan depan.
“Pokoknya saya tegaskan, di Batam ini tidak ada orang yang kebal hukum. Semua sama di mata hukum bisa dijerat pelanggaran norma-norma hukum yang berlaku di republik ini,” tegasnya.
“Pokoknya saya tegaskan, di Batam ini tidak ada orang yang kebal hukum. Semua sama di mata hukum bisa dijerat pelanggaran norma-norma hukum yang berlaku di republik ini,” tegasnya.
Helmi mengungkapkan, peran Iw dalam
sindikat tersebut sebagai pengatur aliran dana. Setiap transaksi para pemain
yang bertaruh masuk ke Iw. Para pemenang juga akan berhubungan dengan Iw. “Jadi
perannya sebagai komando aliran uang taruhan,” beber Helmi.
Ditreskrimsus Polda Kepri sebenarnya
sudah lama mengintai judi bola online yang bermarkas di bekas gedung Coin
Center, Seipanas, itu. Namun baru digerebek pada Sabtu (2/11) malam, pukul
23.00 WIB. Dari penggerebekan itu polisi menangkap dua operator server
masing-masing A alias H dan A alias K.
Dari hasil penyelidikan sementara, kata
Helmi, kedua operator yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengaku sudah
bekerja selama enam tahun di TKP. Dalam satu bulan kedua tersangka digaji
masing-masing Rp5 juta.
Akibat
penggerebekan itu, judi bola online se-Asia sempat terganggu. Situs judi
Sbobet.com sempat mati bebarapa saat pascapenggerebekan itu. Namun kini situs
itu kembali pulih menyusul pihak penyedia yang bermarkas di Filipina mengalihkan
layanan judi online ini ke server lain. Namun judi online untuk lokal
kondisinya kini tiarap karena akses server di Coin Centre mati total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar